KLIKKAMI.NEWS — Samuddin M. Baco, pengelola program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk Kecamatan Pasimasunggu dan Pasimasunggu Timur, Kabupaten Kepulauan Selayar, mengungkapkan bahwa ketersediaan bahan baku menjadi kendala utama dalam penyediaan menu harian.
“Kendala
utama kami dalam menyiapkan menu adalah keterbatasan bahan baku. Sebagian besar
bahan makanan harus didatangkan dari daratan Selayar, bahkan dari Bulukumba dan
sekitarnya,” ujar
Samuddin.
Situasi
ini diperburuk dengan tidak beroperasinya dua armada feri yang saat ini sedang
menjalani proses docking tahunan, sehingga pasokan bahan baku semakin
terlambat.
Pernyataan
ini disampaikan Samuddin saat ditemui di Sekretariat Yayasan Assoong
Kabajikan—mitra pelaksana program MBG—pada Senin, 22 September 2025.
Meskipun
menghadapi tantangan logistik, Samuddin menegaskan bahwa komitmennya terhadap
kelancaran distribusi makanan bergizi tetap tinggi. Setiap hari, program ini
menyalurkan makanan kepada 1.913 penerima manfaat di wilayah Pasimasunggu.
Sementara
itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Nitasari, menyampaikan bahwa
distribusi tidak akan dilakukan jika bahan baku tidak tersedia.
“Saya
tidak berani mendistribusikan jika bahan baku tidak ada. Jika itu terjadi,
distribusi akan kami hentikan sementara sampai pasokan kembali tersedia,” tegas Nitasari.
Mengenai
menu yang disajikan, Samuddin menjelaskan bahwa seluruh menu disusun oleh
petugas yang memiliki latar belakang sebagai ahli gizi.
“Kalaupun
ada kritik atau ketidakpuasan dari penerima, kami anggap itu sebagai masukan
yang sangat berharga. Saat ini program masih berjalan baru tiga hari, jadi
masih dalam tahap evaluasi,” pungkasnya.