NASIONAL

NASIONAL

HUT RI ke-80 Diwarnai Antrian Panjang, Berebut BBM Bersubsidi di APMS Jampea

Muhsar
Kamis, 14 Agustus 2025
Last Updated 2025-08-15T02:59:52Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini

KLIKKAMI.NEWS - Usia kemerdekaan Indonesia yang kini menginjak 80 tahun semestinya menjadi momentum refleksi bagi bangsa ini dalam upaya mensejahterakan rakyatnya secara menyeluruh.


Topik ini diangkat dalam acara Opini Publik RRI Makassar pada 14 Agustus lalu dengan tema: "Sudahkah Mandiri Bangsa Ini di Usia 80 Tahun Kemerdekaan?". Dalam dialog yang dipandu oleh Alpianus Bakka, Wartawan senior sekaligus Akademisi Universitas Hasanuddin, Dr. H.M. Dahlan Abu Bakar, M.Hum., menyampaikan pandangannya.


Menurut beliau, kemandirian yang dimiliki bangsa ini masih sebatas kemandirian bersuara. Di luar itu, kemandirian dalam aspek ekonomi, energi, dan kesejahteraan masih jauh dari harapan.


Pernyataan ini terasa sangat relevan jika dikaitkan dengan kondisi yang dialami masyarakat Jampea, khususnya dalam hal mendapatkan BBM bersubsidi jenis Pertalite di APMS Jampea. Realita di lapangan menunjukkan, alih-alih menjadi ‘raja’, pembeli justru tampak seperti ‘pengemis’—berdesakan dan rela mengantre panjang hanya untuk mendapatkan 3 liter Pertalite bagi sepeda motor, dan 10 liter untuk mobil.


Selain kuota pembelian yang dibatasi, pelayanan pembelian BBM hanya dibuka selama tiga hari setelah kapal pengangkut BBM tiba. Itupun dengan stok yang sangat terbatas, sehingga antrean panjang pun tak terhindarkan.


Kondisi ini kembali terlihat pada Kamis dan Jumat, 14–15 Agustus 2025 di APMS Jampea, Jl. Poros Lembang-Lembang.


Masalah distribusi BBM subsidi yang tidak merata ini telah berlangsung cukup lama. Pertanyaannya, sampai kapan masyarakat Jampea bisa merasakan kemandirian dalam arti yang sesungguhnya? Hanya waktu yang dapat menjawabnya.

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Technology