Latest Post

Iklan

Busran Hafid, Saksi Mata, Ungkap Kronologi Pemukulan Wakasek SMAN 1 Sinjai

Muhsar
Kamis, 18 September 2025, September 18, 2025 WIB Last Updated 2025-09-18T10:25:26Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


Penulis : Agus P Putra

KLIKKAMI.NEWS – Kasus pemukulan terhadap Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMAN 1 Sinjai, Mauluddin, oleh siswanya sendiri berinisial MF di ruang Bimbingan Konseling (BK) pada Selasa (16/09/2025), menjadi sorotan publik dan kini tengah diproses di Polres Sinjai.

Sebelumnya, sempat beredar informasi bahwa orang tua pelaku tidak melakukan apa-apa saat insiden terjadi. Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh Busran Hafid—orang tua siswa lain sekaligus saksi mata yang berada di lokasi saat kejadian.

Kepada media ini, Busran Hafid menjelaskan kronologi kejadian, "Pada hari Selasa, 16 September 2025, saya dipanggil oleh guru BK karena anak saya melakukan pelanggaran di sekolah. Saat itu saya hadir sebagai orang tua, mendampingi anak saya di ruang BK."

Busran menyebutkan bahwa saat berada di ruang BK, ia bersama Aiptu Rajamuddin, ayah dari MF (pelaku), dan beberapa guru. "Waktu itu Wakasek belum ada di ruangan. Kami hanya berlima, termasuk guru BK yang menerima kami," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan posisi tempat duduk mereka. "Saya dan Pak Rajamuddin duduk agak jauh dari pintu ruang BK. Kejadian berlangsung sangat cepat. Tidak lama setelah Wakasek Mauluddin masuk ke ruangan, MF tiba-tiba berdiri, melompati meja, dan langsung memukul Wakasek," katanya.

Busran mengaku segera melerai dan membawa MF keluar dari ruangan untuk menenangkan situasi. "Saya yang lebih dekat langsung melerai dan membawa MF keluar. Guru lain yang berada di ruangan tidak sempat bereaksi karena kejadiannya begitu cepat," tuturnya.

Terkait sikap ayah pelaku, Busran membantah tudingan bahwa Aiptu Rajamuddin tidak berbuat apa-apa. "Saya mendengar Pak Rajamuddin berteriak keras menghentikan aksi anaknya, kemudian memarahinya dan menyuruhnya meminta maaf. MF juga langsung bersujud sambil menangis, meminta maaf kepada wali kelasnya. Pak Rajamuddin juga turut meminta maaf kepada pihak sekolah," bebernya.

"Jadi, jika ada yang mengatakan bahwa Pak Rajamuddin hanya diam saja saat kejadian, itu tidak benar. Saya sendiri berada di ruangan BK saat insiden terjadi," tegasnya.


Komentar

Tampilkan

Terkini